Hakatata - Ada banyak shock culture yang bisa ditemui saat liburan ke Jepang. Orang di sana berjalan kaki dengan cepat bahkan setengah berlari. Mereka sungguh menghargai waktu. Jujur saja, berbeda dengan orang Indonesia.
"Kalian orang Indonesia terlalu santai. Kami di sini berjalan dengan cepat, berbeda dengan di negara kalian," tutur Tatsuo Yoshino, pemandu asal Jepang yang menemani rombongan media dari Jakarta dalam perjalanan menjelajahi Jepang atas undangan Japan National Tourism Organization (JNTO) dan Cathay Pacific di Hakata, Senin (25/5/2015) kemarin.
Hal itu diutarakannya saat rombongan media sedang berkeliling Hakata di Fukuoka. Hakata sejatinya kota kecil, namun para penduduknya sama seperti yang dilihat di Tokyo atau kota-kota besar Jepang lainnya. Meski kota kecil, para penduduknya tetap berjalan cepat saat hendak menuju kereta, menyeberang jalan atau keperluan lainnya.
"Kami tidak ingin terlambat, kami menghargai waktu. Tapi, saya juga belajar mencoba santai seperti kalian," katanya yang sembari tertawa.
Seperti apa yang mungkin Anda dengar, orang-orang Jepang memang sangat disiplin waktu. Pukul 07.00 kereta berangkat, artinya tepat pukul segitulah kereta berangkat. Tidak lebih, tidak kurang. Semuanya tepat waktu!
Baik anak muda, apalagi para karyawan yang berjalan memakai jas, semua berjalan dengan cepat. Kami sesekali harus berjalan di pinggir, agar tidak menghalangi mereka.
"Saat jam sibuk, stasiun subway akan sangat padat lalu lalang orang. Banyak turis yang hilang dari grup karena kalau terpencar akan repot," ungkap Yoshino.
Yoshino pun menegaskan rombongan media untuk tepat waktu dan selalu di dekatnya. Bukannya takut terlambat, tapi bus yang kami tumpangi adalah bus sewaan yang sudah dipatok waktu sewanya. Kalau sampai terlambat, bisa jadi masalah.
"Kita naik bus sewaan. Kalau telat sedikt saja, kita akan kena biaya tambahan," tegasnya.[Detik.com]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Turis Indonesia di Jepang Diledek Orang Jepang "Suka Santai""
Post a Comment