Mantan anggota Navy
Seal AS, Rob O'Neill, yang mengaku sebagai prajurit yang menembak mati
Osama bin Laden, sedang diperiksa terkait kemungkinan bahwa dia telah
membocorkan informasi rahasia. Demikian kata militer AS, Selasa
(23/12/2014).
Juru Bicara Angkatan Laut AS Ryan Perry mengatakan,
para penyidik sedang menyelidiki klaim bahwa Rob O'Neill telah melanggar
hukum dengan mengungkapkan rincian serangan pada 2011 yang mengakhiri
perburuan selama 10 tahun terhadap Bin Laden.
"Badan Investigasi
Kejahatan Angkatan Laut (The Naval Criminal Investigative Service/NCIS)
menerima sebuah tuduhan bahwa O'Neill mungkin telah mengungkapkan
informasi rahasia kepada orang-orang yang tidak berwenang untuk menerima
informasi tersebut," kata Perry dalam sebuah e-mail ke AFP. "Sebagai
tanggapan, NCIS telah memulai sebuah penyelidikan untuk menentukan
kebenaran atas tuduhan tersebut."
O'Neill (38 tahun) memicu badai
kontroversi bulan lalu setelah muncul dengan klaim bahwa dirinya
merupakan orang yang menembak mati Bin Laden tepat di dahinya di tempat
persembunyiannya di Abbottabad, Pakistan, tiga tahun lalu.
Pria asal Montana yang banyak mendapat medali penghargaan itu
mengatakan kepada harian The Washington Post bahwa dia berada di dekat
pimpinan regu pasukan AS yang menyerbu kompleks Bin Laden. Dia
menambahkan, setidaknya ada dua anggota Navy Seal lain yang melepaskan
tembakan kepada Bin Laden saat itu.
Namun, keputusan O'Neill untuk
muncul di depan umum membuat kecewa para petinggi dan anggota SEAL lain
yang mempertahankan aturan ketat agar tidak boleh membuka rahasia
lembaga.
O'Neill mengatakan kepada Washington Post bahwa dia
memutuskan untuk tampil setelah bertemu keluarga para korban serangan 11
September 2001 terhadap World Trade Center di New York. "Para keluarga
itu mengatakan kepada saya bahwa (menceritakan pembunuhan Bin Laden) itu
membantu mereka merasa lega," kata O'Neill kepada The Post.
Sumber Tribunnews
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to " Robert O'Neill Diperiksa Militer AS"
Post a Comment