Batu Akik Jahanam, Raja Hitam dari Maluku

Batu Jahanam adalah batu berserat padat. Batu ini ditemukan di Desa Loloda di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, pada tahun 2000. Nama batu Jahanam tersebut diperoleh dari para pengusaha batu akik yang ada di Maluku Utara. Batu ini disebut Jahanam karena memiliki keanehan yang unik. Seperti mampu mengobati penyakit perut.
Batu Jahanam dari Loloda Halmahera Utara
Batu hitam pekat yang memiliki beberapa penyebutan oleh warga setempat seperti Raja Hitam, Batu Hitam dan Batu Jahanam. Nama batu Jahanam ini diambil dari obat kuat pria yang bernama Hajar Jahanam. Batu ini mempunyai kulit rough yang sama sekali tak menarik. Eksotismenya baru terasa jika batu tersebut dibelah.

Perbedaan yang mencolok dari batu Jahanam Mesir terletak pada asal mineral batu. Batu Hajar Jahanam Mesir dan India berasal dari getah tumbuhan. Lain halnya dengan batu Jahanam asli Loloda yang murni berasal dari batu.

"Menurut kepercayaan masyarakat di Loloda dan Halmahera, batu ini mempunyai banyak khasiat diantaranya untuk meningkatkan stamina pria, menyerap racun dan berbagai penyakit. Bahkan kalau anak panas, batu ini dipercaya bisa jadi obat dengan memberi rendaman airnya,"kata Yoes, pemilik stand batu akik Kiara Rock Stone di Kios Terminal Jodoh, Kamis (14/5/2015) kepada Batamnews.co.id.

Yoes pun memperagakan keunikan batu yang dimilikinya itu. Ia menempelkan sebatang rokok di batu berwarna hitam pekat itu selama 5 menit. "Sekarang bakar rokoknya. Rasanya sudah hambar karena racunnya terhisap," ujarnya.

Menurut Yoes, batu Jahanam Loloda mirip dengan Giok Hitam Aceh atau Black Jade. Tapi batu Jahanam tidak tembus jika disenter sama sekali karena memiliki struktur padat. Namun, kepercayaan soal khasiat batu Jahanam kembali ke diri masing-masing atau hanya dianggap sebagai hiasan dari alam yang eksotis.

0 Response to "Batu Akik Jahanam, Raja Hitam dari Maluku"

Post a Comment